Wednesday 11 September 2013

akhlak

Akhlak
A.    Adab kepada orang tua.
Seorang anak hukumnya wajib berbakti kepada orang tua, betapapun keadaan dan sifat mereka, bahkan kafir sekalipun. Abdullah bin Ubay bin Salul seorang tokoh munafik paling menonjol di zaman Nabi pernah akan dibunuh oleh anaknya sendiri yang mukmin. Ketika si anak meminta izin kepada Rasulullah SAW untuk membunuhnya, Rasulullah SAW melarangnya dan menasihatinya agar tetap bersikap baik terhadap si ayah yang munafik itu.

Dalam berbakti kepada orang tua, janganlah melihat kepada siapa kita harus berbakti, tapi lihatlah siapa yang memerintahkan kita untuk berbakti, yaitu Allah SWT.
“ dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapak dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”(QS 17, Al-Isra’:23).
Penghargaan Allah kepada orang tua yang begitu besar tidak lepas dari pengorbanan-pengorbanan yang telah diberikan orang tua kepada kita. Mereka menyayangi kita sejak dalam kandungan, merawat dan melindungi kita ketika bayi. Orang tua kita seringkali terjaga malam karena kita terbangun tengah malam ketika kita masih bayi, terlebih lagi apabila kita dalam keadaan sakit. Semua itu mereka lakukan dengan ikhlas tanpa mengharap imbalan apapun. Namun ironisnya banyak diantara kita yang menuntut upah ketika orang tua meminta bantuan maupun memerintah kita.
Rasulullah bersabda”ridho Allah ada pada ridho orang tua dan murka Allah ada pada murka orang tua”. Banyak sekali kisah-kisah yang mengangkat cerita tentang anak yang durhaka maupun anak yang berbakti kepada orang tua. Namun sejauh mana kita dapat memetik pelajaran dari kisah-kisah itu. Alqomah yang menderita ketika sakaratul maut, Malin Kundang yang dikutuk jadi batu. Uwais al-Qarni dikatakan oleh Rasulullah sebagai penduduk langit karena besarnya bakti kepada ibunya, bahkan sampai menggendong ibunya hanya untuk menunaikan ibadah haji. Ketika wafat maka Allah menurunkan malaikat dalam jumlah besar hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya. Karena itulah Nabi menyebutnya sebagai manusia langit, di mana posisi anda sekarang? Adakah di antara anda yang ingin seperti Uwais ataukah ternyata  telah menjadi Malin Kundang modern?.
B.    Adab kepada guru.
Guru adalah orang tua kedua kita setelah orang tua kandung kita. Para Ulama mengatakan bahwa guru adalah orang tua bagi ruh kita, terutama guru yang mengajarkan bagaimana kita beribadah kepada Allah SWT. Sahabat Ali karamallahu wajhah pernah berkata “aku adalah hamba dari orang yang mengajariku walaupun itu satu huruf”. Bayangkan, satu huruf saja sudah dapat membuat seorang sahabat sekaliber Ali untuk berbakti kepada gurunya, lalu bagaimana kita yang telah diajarkan berbagai macam ilmu oleh guru kita.

No comments:

Post a Comment